Mengidentifikasi sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas adalah salah satu langkah penting dalam proses perencanaan dan pengembangan fasilitas. Sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas adalah tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau pemilik fasilitas dalam mengoperasikan, memelihara, dan meningkatkan kinerja fasilitas. Sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas harus sesuai dengan visi, misi, dan strategi organisasi atau pemilik fasilitas, serta memenuhi kebutuhan dan harapan para pengguna fasilitas.
Untuk mengidentifikasi sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Melakukan analisis situasi fasilitas, yaitu mengumpulkan dan menganalisis data tentang kondisi, fungsi, kinerja, dan biaya fasilitas saat ini, serta mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) yang terkait dengan fasilitas.
- Melakukan analisis kebutuhan dan harapan pengguna fasilitas, yaitu mengetahui dan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para pengguna fasilitas, baik dari segi kualitas, kuantitas, waktu, lokasi, maupun biaya, serta mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas pengguna fasilitas.
- Menetapkan sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas, yaitu menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau pemilik fasilitas dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, serta menentukan indikator dan target yang dapat mengukur pencapaian sasaran dan sasaran tersebut. Sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
- Menyusun rencana aksi pengelolaan fasilitas, yaitu merancang dan mengimplementasikan strategi, program, kegiatan, dan anggaran yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas, serta melakukan pemantauan, evaluasi, dan perbaikan secara berkala.
Dengan mengidentifikasi sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas, organisasi atau pemilik fasilitas dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan fasilitas, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna fasilitas. Apabila ingin mengetahui lebih dalam lagi, Anda dapat mengunjungi https://pace-office.com/id/sewa-kantor-jakarta/.
Lalu, apa saja jenis fasilitas yang perlu diidentifikasi?
Untuk dapat mengelola fasilitas dengan baik, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi jenis-jenis fasilitas yang dimiliki atau yang dibutuhkan. Jenis-jenis fasilitas yang perlu diidentifikasi antara lain:
- Fasilitas kritikal, yaitu fasilitas yang sangat penting dan berdampak besar bagi kelangsungan operasi dan pelayanan organisasi atau individu. Contoh fasilitas kritikal adalah generator listrik, sistem keamanan, sistem komunikasi, dan sistem informasi.
- Fasilitas non-kritikal, yaitu fasilitas yang tidak terlalu penting dan berdampak kecil bagi kelangsungan operasi dan pelayanan organisasi atau individu. Contoh fasilitas non-kritikal adalah meja, kursi, lemari, dan peralatan kantor.
- Fasilitas umum, yaitu fasilitas yang digunakan secara bersama-sama oleh banyak orang atau organisasi. Contoh fasilitas umum adalah jalan, jembatan, taman, dan lapangan olahraga.
- Fasilitas khusus, yaitu fasilitas yang digunakan secara khusus oleh satu orang atau organisasi. Contoh fasilitas khusus adalah laboratorium, studio, ruang rapat, dan ruang pribadi.
- Fasilitas tetap, yaitu fasilitas yang tidak dapat dipindahkan atau diubah lokasinya. Contoh fasilitas tetap adalah bangunan, tanah, dan pipa.
- Fasilitas bergerak, yaitu fasilitas yang dapat dipindahkan atau diubah lokasinya. Contoh fasilitas bergerak adalah kendaraan, peralatan, dan barang-barang.
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis fasilitas, organisasi atau individu dapat menentukan sasaran dan sasaran pengelolaan fasilitas, serta merencanakan dan melaksanakan strategi, program, kegiatan, dan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna fasilitas.